Jumat, 23 Desember 2011

Adakah Kaitan antara Kemaksiatan dengan Gempa Bumi ???



Adakah hubungan antara gempa bumi yang sering terjadi akhir-akhir ini dengan banyaknya kemaksiatan, khususnya berkaitan dengan syahwat?. Seorang ulama Iran Hojatoleslam Kazem Sedighi menyatakan ada. Dia menuturkan gempa bumi yang di Teheran, Iran disebabkan banyak wanita yang tidak berpakaian dengan layak sehingga membuat para pria tersesat, merusak kesucian mereka, dan menyebarkan perzinahan di masyarakat. Akibatnya gempa bumi yang terjadi meningkat. (sebagaimana yang dilansir web.orange.co.uk, Jumat 23/4/2010)

Pernyataan Sedighi tersebut diprotes seorang pelajar di Amerika Serikat, Jen McCreight dengan membuat Facebook yang diberi judul Boobquake. Dia ingin menunjukkan apa yang dikatakan Sedighi itu salah. Tidak tanggung-tanggung, aksi ini mendapatkan dukungan tiga ratusan ribu facebooker. Dukungan tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan sebanyak mungkin belahan dada wanita dan membuktikan bahwa payudara tidak menyebabkan gempa bumi. Begituah kondisi zaman akhir, kemaksiatan banyak mendapatkan dukungan.

"Pada 26 April nanti, saya akan menggunakan pakaian yang memperlihatkan belahan dada," ujarnya.

"Saya mendorong semua wanita untuk bersama-sama, serta menunjukkan kekuatan supranatural dari payudara mereka. Atau sekalian menggunakan pakaian minim, jika itu dikatakan tidak layak," lanjutnya yang dilansir okezone (Jum'at, 23 April lalu).

Dan tidak disangka, tepat hari yang dijanjikan pendukung aksi seronok untuk memperlihatkan belahan dada mereka, Senin (26/4) siang, gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter terjadi di Taiwan sampai terasa ke Filipina.

Hubungan Kemaksiatan Dengan Bencana Alam

Tentang kaitan antara musibah dan kemaksiatan, Al-Qur'an dan Sunnah telah menyinggungnya. Di samping menerangkan bahwa seluruh kejadian di muka bumi atas izin dan kehendak Allah, Al-Qur'an dan Sunnah juga menerangkan adanya hukum kausalitas terjadinya bencana alam, di antaranya gempa bumi.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ 

"Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah." (QS. At-Taghaabuun 64:11)

Dan tiada satu musibah yang terjadi di muka bumi kecuali akibat dari kesalahan mereka sendiri. Allah berfirman: (artinya) "Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)." (QS. Asy-Syura 42:30)

Juga firman Allah Ta'ala: 

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ 

"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia." (QS. Ar-Rum 30:41)

Ayat ini jelas menunjukkan bahwa maksiat mempunyai banyak akibat buruk yang akan menimpa pelakunya dan keluarga pelakunya, atau menimpa masyarakat dan umatnya, atau menimpa bumi, langit, lautan, hewan-hewan dan selainnya. Karenanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

العبدُ الفاجرُ يستريح منه العبادُ والبلادُ والشَّجرُ والدوابَّ

"Seorang hamba pelaku maksiat (kalau dia mati) maka para hamba, negeri-negeri, pepohonan dan hewan-hewan ternak akan tenang dari (akibat maksiat) nya." (HR. Al-Bukhari no. 6147 dan Muslim no. 950)

Bahkan maksiat bisa memberikan pengaruh buruk pada suatu benda yang suci, sebagaimana yang pernah menimpa Hajar Aswad. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dalam hadits Ibnu Abbas:

نزل الحجر الأسود من الجنة وهو أشد بياضا من اللبن فسودته خطايا بني آدم

"Dulu hajar aswad turun dari surga dan warnanya lebih putih daripada susu, lalu dia dibuat menjadi hitam oleh kesalahan-kesalahan anak Adam." (HR. At-Tirmizi no. 877 dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmizi no. 695)

Lebih khusus lagi dengan maksiat a-susila, pornografi, dan perzinahan; Sunnah Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menerangkannya sebagai salah satu tanda dekatnya kiamat dan menjadi sebab utama datangnya berbagai bencana alam, di antaranya gempa bumi dan tanah longsor.

Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan pada Qatadah, "Sungguh aku akan memberitahukan pada kalian suatu hadits yang tidak pernah kalian dengar dari orang-orang sesudahku. Kemudian Anas mengatakan,

إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا

"Di antara tanda-tanda hari kiamat adalah: sedikitnya ilmu dan tersebarnya kebodohan, diminumnya khamr, merebaknya perzinaan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Di antara tanda-tanda hari kiamat adalah: . . . merebaknya perzinaan." al hadits

Makna "merebaknya perzinahan" adalah zina tersebar dan dianggap biasa sehingga orang-orang yang berzina tidak lagi sembunyi-sembunyi karena banyaknya orang yang melakukan zina. (Disarikan dari Fathul Baari)

Sesungguhnya sunnah Allah berlaku pada makhluk-Nya, di mana jika perzinaan merajalela, maka Allah murka kepada mereka. Jika kemurkaan Allah terus berlangsung, maka Dia akan menurunkan adzab-Nya ke bumi. Abdullah bin Mas'ud, berkata, "Tidaklah muncul perzinaan di sebuah negeri, kecuali Allah mengumumkan kehancurannya."

Beberapa hadits lain juga menyebutkan gempa bumi menjadi tanda dekatnya kiamat. Seperti yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallah 'anhu berkata, Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
"tidak terjadi hari kiamat sehingga dihilangkannya ilmu, banyak gempa bumi, . . . ." (HR. Bukhari, no. 978)

Dan dalam Musnad Imam Ahmad, ketika Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam duduk-duduk bersama para sahabatnya, di antaranya Salamah bin Nufail perawai hadits ini, beliau menyebutkan sebuah hadits yang di antara isinya; "Sebelum terjadinya kiamat akan terjadi kematian-kematian yang mengerikan, dan sesudahnya akan terjadi tahun-tahun gempa bumi."

Beberapa hadits di atas menunjukkan adanya korelasi antara dua tanda tersebut, bahwa banyaknya perzinahan menyebabkan terjadinya banyak bencana, di antranya gempa bumi yang keduanya menjadi tanda semakin dekatnya akhir dunia ini. Hal ini diperkuat dengan beberapa riwayat yang disebutkan oleh Ibnul Qayim rahimahullah dalam kitabnyaAd-Da' Wa Ad-Dawa' berikut ini:

Ibnu Abi Ad-Dunya rahimahullah meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiallahu anhu, bahwasanya beliau dan seorang lagi masuk menemui ibunda 'Aisyah radhiallahu anha, lalu orang tersebut berkata: "Wahai Ummul Mukminin! Beritahukanlah kepada kami tentang gempa." Ibunda 'Aisyah menjawab: "Apabila mereka telah memperbolehkan perzinahan, meminum khamer, memainkan alat musik, maka Allah subhanahu wa ta'ala marah di langit-Nya dan berfirman kepada bumi: 'Bergoncanglah atas mereka!' Jika mereka bertaubat dan meninggalkan perbuatan tersebut (berhentilah), jika tidak, maka hancurkanlah mereka!" Orang tersebut berkata: "Wahai Ummul Mukminin! Apakah itu adzab atas mereka?" Beliau menjawab: "Itu adalah peringatan dan rahmat bagi orang-orang beriman, dan hukuman, adzab serta murka atas orang-orang kafir."

Berkata Anas radhiallahu anhu: "Aku tidak pernah mendengar hadits sepeninggal Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang lebih menyenangkanku daripada hadits ini."

Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah meriwayatkan dari Shafiyyah radhiallahu 'anha, beliau berkata: "Bumi bergoncang di Madinah pada masa Umar radhiallahu anhu, lalu beliau berkata: 'Wahai manusia! Ada apa ini? Alangkah cepat penyimpanganmu! Kalau sekiranya bumi telah kembali seperti semula aku tidak akan tinggal bersamamu di sana.'"

Berkata Ka'ab rahimahullah, "Sesungguhnya terjadinya gempa bumi adalah apabila dilakukan kemaksiatan di atasnya, lalu bumipun bergetar takut apabila Allah Subhanahu wa Ta'ala mengetahuinya." (Sampai di sini keterangan Ibnul Qayim).

Bahwa banyaknya perzinahan menyebabkan terjadinya banyak bencana, di antranya gempa bumi yang keduanya menjadi tanda semakin dekatnya akhir dunia ini.

Riwayat-riwayat yang disebutkan Ibnul Qayim di atas diperkuat dengan beberapa hadits berikut ini:

Dari Aisyah radliyallaahu 'anha berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

يكون في آخر الأمة خسف ومسخ وقذف قالت قلت يا رسول الله أنهلك وفينا الصالحون قال نعم إذا ظهر الخبث

"Pada periode akhir umat ini akan terjadi tanah longsor, perubahan muka dan kerusuhan." Aisyah berkata, "saya bertanya, wahai Rasulullah, apakah kami akan binasa padahal di tengah-tengah kami masih ada orang-orang shalih?" Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "ya, yaitu apabila telah tersebar keburukan." (HR. Tirmidzi. Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Jami' al Shaghir 6/358 no. 8012)
Dari Imran bin Husain, bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda:

في هذه الأمة خسف ومسخ وقذف فقال رجل من المسلمين يا رسول الله ومتى ذاك قال إذا ظهرت القينات والمعازف وشربت الخمور

"Pada umat ini akan terjadi tanah longsor, perubahan bentuk muka, dan kerusuhan. Lalu ada salah seorang dari kaum muslimin bertanya, "wahai Rasulullah, kapankah terjadinya hal itu?" beliau menjawab, "Apakah di sana-sini telah banyak biduan (penyanyi) dan alat-alat musik serta khamar sudah biasa diminum." (HR. Tirmidzi. Dishaihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jami' al-Shaghir 4/103. No. 4119)

Kesimpulan

Sesungguhnya alam raya ini tunduk di bawah perintah Allah, Tuhan dan pemilik alam semesta. Apa yang Dia perintahkan, maka alam ini akan melaksanakannya dengan suka rela atau terpaksa. Alam tidak bisa menolak ketentuan Allah Ta'ala. Mereka tidak diberi pilihan untuk tunduk atau menolak keputusan Allah, berbeda dengan manusia yang diberi pilihan untuk taat atau durhaka. 

Allah Ta'ala berfirman: 

ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ اِئْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ 

"Lalu Dia (Allah) berkata kepadanya (langit) dan kepada bumi, 'datanglah kamu berdua menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa'. Keduanya menjawab, 'kami datang dengan suka hati'." (QS. Fushilat 41:11).

Bumi tidak bergerak dan bergeser sehingga terjadi musibah gempa kecuali dengan perintah dan izin dari Allah Ta'ala, penguasa alam semesta. Dan berdasarkan hadits-hadits di atas, Allah tidak memerintahkan bumi untuk bergerak sehingga terjadi gempa kecuali karena kemaksiatan manusia dalam bentuk umbar aurat dan perzinahan. Wallahu a'lam bil shawab.

Allah tidak memerintahkan bumi untuk bergerak sehingga terjadi gempa kecuali karena kemaksiatan manusia dalam bentuk umbar aurat dan perzinahan.

[Disalin dari buku Asyratus Sa'ah. Fasal Tanda-Tanda Kiamat Kecil oleh Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA, edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat hal. 132 -133, 154-155 terbitan Pustaka Mantiq, penerjemah Drs As'ad Yasin dan Drs Zaini Munir Fadholi]

Rabu, 07 Desember 2011

Kasih Ibu Sepanjang Masa

Alkisah di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu-satunya. Suaminya sudah lama meninggal karena sakit. Sang ibu sering meratapi nasibnya memikirkan anaknya yang mempunyai tabiat sangat buruk yaitu suka mencuri, berjudi, mabuk, dan melakukan tindakan-tindakan negatif lainnya. Ia selalu berdoa memohon, "Tuhan, tolong sadarkan anak yang kusayangi ini, supaya tidak berbuat dosa lagi. Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati." Tetapi, si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya. 

Suatu hari, dia dibawa kehadapan raja untuk diadili setelah tertangkap lagi saat mencuri dan melakukan kekerasan di rumah penduduk desa. Perbuatan jahat yang telah dilakukan berkali-kali, membawanya dijatuhi hukuman pancung. Diumumkan ke seluruh desa, hukuman akan dilakukan di depan rakyat desa keesokan harinya, tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi.

Berita hukuman itu membuat si ibu menangis sedih. Doa pengampunan terus dikumandangkannya sambil dengan langkah tertatih dia mendatangi raja untuk memohon anaknya jangan dihukum mati. Tapi keputusan tidak bisa dirubah! Dengan hati hancur, ibu tua kembali ke rumah.

Keesokan harinya, di tempat yang sudah ditentukan, rakyat telah berkumpul di lapangan pancung. Sang algojo tampak bersiap dan si anak pun pasrah menyesali nasib dan menangis saat terbayang wajah ibunya yang sudah tua.

Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba. Namun setelah lewat lima menit dari pukul 06.00, lonceng belum berdentang. Suasana pun mulai berisik. Petugas lonceng pun kebingungan karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak ada. Saat mereka semua sedang bingung, tibatiba dari tali lonceng itu mengalir darah. Seluruh hadirin berdebar-debar menanti, apa gerangan yang terjadi? Ternyata di dalam lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah. Dia memeluk bandul dan menggantikannya dengan kepalanya membentur di dinding lonceng.

Si ibu mengorbankan diri untuk anaknya. Malam harinya dia bersusah payah memanjat dan mengikatkan dirinya ke bandul di dalam lonceng, agar lonceng tidak pernah berdentang demi menghindari hukuman pancung anaknya.

Semua orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata. Sementara si anak meraung-raung menyaksikan tubuh ibunya terbujur bersimbah darah. Penyesalan selalu datang terlambat!

Sahabatku yang indah hatinya,

Kasih ibu kepada anaknya sungguh tiada taranya. Betapun jahat si anak, seorang ibu rela berkorban dan akan tetap mengasihi sepenuh hidupnya. Maka selagi ibu kita masih hidup, kita layak melayani, menghormati, mengasihi, dan mencintainya. Perlu kita sadari pula suatu hari nanti, kitapun akan menjadi orang tua dari anak-anak kita, yang pasti kita pun ingin dihormati, dicintai dan dilayani sebagaimana layaknya sebagai orang tua.

Bila hidup diantara keluarga ataupun sebagai sesama manusia jika kita bisa saling menghargai, menyayangi, mencintai, dan melayani, niscaya hidup ini akan terasa lebih indah dan membahagiakan. ~Andrie Wongso

Selasa, 22 November 2011

Bait Bait Kesepian

Ada kalanya kita ingin menyelami sebuah lautan, 
Tapi bila kita mampu untuk melewatinya kita akan terus mengapung dipermukaan...
Berenang dengan santai melewati itu semua...menikmati indahnya lautan...
Bercengkrama bersama gemericik air..dan deburan ombak samudra,


Tapi apakah pernah kita berpikir bahwa kita suatu saat bisa tenggelam...
Entah karena arus yang terlalu keras atau badai yang siap mnggulung kenikmatan itu...
Kita pasti tidak bisa melihatnya secara tiba - tiba...
Tapi Hanya akan terasa suatu saat badai itu pasti datang tanpa permisi...
Mnghantam tubuh ini, melayang seperti pasir di padang pasir... 

Ada kalanya kita larut dalam sebuah ikatan yang menyenangkan...
Tak peduli itu sebuah danau atau samudra yang luas...
Kadangkala merasa bahagia didalamnya hingga menimbulkan ketenangan jiwa yang tiada tara...
Saling mengisi dan memahami apa yang terjadi,
Saling memberikan semangat mskipun tak tahu jalinan apa yang sedang terjadi..


Tapi Sadarkah kita, disaat kita bahagia
Suatu saat kita bisa berbalik karenanya...Sebuah senyum bisa jadi sebuah tangisan...
Kadang aku bertanya, mngapa harus seprti ini akhirnya...
Kalau memang aku terlalu dalam memasuki lautan ini...tolong ingatkan aku untuk kembali ke permukaan
Karena aku masih ingin merasakan indahnya langit dari permukaan
Karena indahnya langit tak akan terlihat dari dalam lautan yang pekat...

~~>....Sebuah Bait yang aku ciptakan mengisi kekosongan waktu...<~~
Menyendiri menikmati Indahnya langit Malam Hari ditemani gemericik Air Malam....



Kamis, 10 November 2011

Doa Untuk Sang Malam



Secerah harapan tersimpan di gelapnya mlm
Do’a penuh kerinduan menghantar badan kealam impian
Ku tak mau saat ini hanya terdiam
Melihatmu meneteskan air mata dendam

Dalam dekapan sang malam yang syahdu
Kutitipkan drimu, kupinta pada sang waktu untuk selalu mnjagamu 
Biar mlm yang mengurai penatmu
Hingga tiba sinar mentari esok, dan tercermin senyum di wajahmu

Ketika bintang menyembunyikan parasnya
Bulan masih sanggup menemani
Wahai peri kecilku yang baik hatinya
Engkaulah bunga impianku kini

Pejamkan mata jika malam menyapa
Seakan hati tenangkan jiwa
Naungi malammu dengan malam yang indah
Smoga mentari esok temani harimu yang cerah



Selasa, 08 November 2011

Gemericik Air Untuk Jiwa Yang Sakit

Terdengar bunyi gemuruh hujan
Irama Indah nan memilukan
Indah untuk Hati yang Merasakan
Pilu untuk jiwa yang sedang tidak tenang

Hujan malam ini turun begitu lepasnya
Selepas air yang mengalir tanpa perantara
Kulihat kendaraan berlalu lalang didepan sana
Tersirat muka sedih bagi yang menaikinya

Patut q bersykur tentang yang kurasakan
Musibah kecil di pagi hari
Sakit yang kurasa memang menyakitkan
Tapi Selalu q ambil hikmah dari semua ini

Sejak Matahari muncul smpai menutup tirainya
Terbujur jasad yang mengeluh
Mngeluh akan sakit yang tak kunjung sirna
Dengan badan bermandikan peluh

Sungguh kunikmati udara segar malam ini
Tanpa harus bermesraan dengan dinginnya air hujan
Aku hanya perlu terbaring manja sendiri
Sambil menatap langit - langit dengan riang

Jumat, 04 November 2011

Alunan Syahdu Dari Sebuah Hati Yang Pilu










Saat 2 Bola Mata terpancar Indah
Yaa..Tatapan tajam tapi pilu
Membuat Jiwa menjadi Lemah
Hati bergetar penuh syahdu

Saat Pertama Melihatmu aku melayang
Entah Rasa apa yang sedang bergejolak
Serasa terbang di atas awan
Tak mampu lagi hati ini pergi menolak

Yaa..itulah saat saat aku bertemu
disebuah lahan lapang aku melihatmu
Berasa damai Tak ingin pergi
Karena hati ini sedang berseri seri

Aku memang tak pernah bertemu
Tapi melihatnya sekali aku terpana
Seperti bidadari yang tersenyum
Senyum indah Penuh Makna

Lama aku tak berjumpa
Meskipun jauh tapi berasa dekat
Untaian kata yang penuh semangat
Membuatku tetap terjaga

Saat senja langit mulai menutup tirainya
Inilah saat saat yang kunanti
Krna saat itulah alunan kata syahdu menyapa
Canda dan senyuman kecil penuh arti

Aku tak mau terpana terlalu dalam
Biar Allah yang menilai
Aku cukup berdoa dalam heningnya malam
Semoga memang benar pilihan hati ini

♥::.¸¸.¤*¨Untaian Hati Penuh Makna*ღ☆ღ¸.¤*¨*ღ☆ღ

Rabu, 02 November 2011

Siapapun Engkau Belahan Jiwaku

Tak tahukah engkau apa itu Belahan Jiwa?
Dia adalah seseorang yang akan mengisi kekosonganmu...bukan menggandakanmu...
Yang sangat mudah dicari tapi sulit untuk diraih...
Sangat mudah membuat dia tersenyum tapi sulit ntuk membuatnya mencintaimu...


Belahan Jiwa Itu Memang Ada...
Jika engkau pandai mencarinya dari tumpukan sebuah jerami hingga engkau menemukan permata indah dibalik itu semua...


Belahan Jiwa Itu Tidak Menuntut Anda Menjadi Siapapun...
Karena mereka memang telah diciptakan untuk menyempurnakan kekurangan kita...tidak ada yang perlu  kita ciptakan tetapi hanya perlu kesempurnaan itu menciptakan sebuah kisah kasih indah yang diridhai Allah swt.
Sehingga bersamanya anda temukan surga dunia dengan keindahan hatinya...


Belahan Jiwa Membuat Anda Jujur Dengan Diri Sendiri....
Yaah..bersama belahan jiwa anda akan akan merasakan nyaman yang luar biasa untuk sekedar bercanda atau bertegur sapa. Saat dekat dengannya anda rasanya tidak sabar untuk berbagi hal hal suka maupun sedih agar dia tau apa yang sebenarnya  kau rasakan...
Bahkan anda kadang tidak sadar bahwa itu bersifat sangat pribadi bagi anda...Karena semua sudah tertutupi oleh nyamannya alur pembicaraan bak air yang sedang mengalir menuju Kolam kebahagiaan...


Sekali Anda menemukan belahan jiwa,  Anda akan merasakan diri anda seutuhnya.
 "Belahan jiwa adalah seseorang yang dengannya Anda merasa nyambung. Bukan sekadar kedekatan fisik, tapi juga emosional, bahkan lebih dari itu. .....Anda merasa one spirit, one soul...."

Jumat, 28 Oktober 2011

Indahnya Tersenyum


Ia sederhana, tapi dahsyat luar biasa.
Ia kecil, tapi bermakna raksasa.
Ia mudah, tapi sangat berharga.
Karenanya,....
Tersenyum lah saudara
Nikmati keajaiban-keajaiban dalam hidup anda.
Dan...
Bagikanlah keajaiban bagi hidup sesama kita.


Bibir yang dimekarkan kearah samping kiri dan kanan dengan sedikit tambahan wajah yang ceria...yaa itulah yang biasa kita sebut sebagai tersenyum. Hanya butuh beberapa detik untuk menggerakkan bibir kita seperti itu, dan butuh beberapa detik pula untuk mempertahankannya sebagai wujud ketulusan hati.Senyum mempunyai kekuatan sihir yang ajaib dan pengaruhnya sangat menakjubkan. Seseorang tidak mungin mengabaikannya senyuman, jika ingin mendapatkan cinta dari orang lain. Senyum adalah kuncinya.

Kadang kita berjalan entah di kantor, di rumah, di mall, di taman, dimanapun kita berada sulit sekali menemukan orang tersenyum. Senyum itu sudah hilang dari wajah banyak orang. Entah kenapa senyum – bahkan tawa – yang selalu cerah menghiasi wajah-wajah itu dari kecil, sirna begitu saja. Sekarang, bahkan bukan hanya wajah-wajah tua dan dewasa yang telah kehilangan senyum manis. Wajah para remaja dan anak-anak pun telah ketularan kerutan-kerutan penuh beban itu. Muka mereka jadi tampak memerah tampang menanggung marah yang sangat garang...Huuft...
Senyum pada hakikatnya adalah salah satu anugerah indah dari Tuhan Yang Maha Indah. Tuhan sengaja menganugerahkan senyum sebagai bagian dari keindahan manusia. Sayang, anugerah indah ini, tidak banyak ditemui di wajah banyak manusia. Dunia akan jauh lebih indah bila penduduknya gemar tersenyum.

Senyum pada juga berarti sebuah kebutuhan pada manusia. Siapa yang senang tersenyum membuat jiwa, perasaan, pikiran dan fisiknya terpenuhi salah satu kebutuhannya. Bila manusia tidak senang tersenyum, ada luka di jiwa, rasa dan pikirnya. Sang jiwa yang terluka membuat hidup dipenuhi kegelisahan. Sang rasa yang terluka membuat hidup tidak tenang. Sang pikir yang terluka membuat hidup penuh beban.Senyum tulus, hangat, yang lahir dari hati merupakan salah satu rahasia kesuksesan. 
Senyuman adalah kunci hati juga merupakan simbol cinta dan kasih sayang. Oleh sebab itu, saya katakan kepada anda, Tersenyumlah, dan anda akan tetap hidup!

Rasulullah saw. bersabda, 
“Senyumanmu di hadapan saudaramu adalah sedekah”. 
( HR. Tirmidzy )


Kamis, 27 Oktober 2011

Patutkah Kita Menjadi Pribadi Yang Sombong

Kadang ketika melihat orang - orang di jalan..di kantor..di rumah..atw dmanapun kita berada, kita kadang menjumpai bberapa macam tipe manusia dengan segala kesombongannya yang berbagai macam. Tak dapat dipungkiri memang karena kesombongan itu bisa berupa apa saja, baik ilmu, harta, jabatan, kedudukan, derajat, dan sebagainya. Padahal itu semua tidak akan menyertai kita bila kelak kita meninggal dunia menghadap kepada yang maha kuasa. 
Sesungguhnya apa sih sombong itu??? 
Sombong adalah sifat yang dimiliki manusia dengan menganggap dirinya lebih dengan meremehkan orang lain, karenanya orang yang takabbur itu seringkali menolak kebenaran, apalagi bila kebenaran itu datang dari orang yang kedudukannya lebih rendah dari dirinya,
Rasulullah Saw bersabda:
Takabbur itu adalah menolak kebenaran dan menghina orang lain (HR.Muslim)
Namun adakala sombong dan percaya diri itu sangat tipis bedanya..Di satu sisi kita sangat percaya diri dengan kemampuan kita sampai - sampai mnganggap orang lain berada dibawah kemampuannya. Bukankah itu juga Sombong Namanya?? Hanya Allah swt yang patut menilai.

Maka dari itu, untuk menghindari diri kita dari kesombongan dunia, hendaknya kita merenung tentang siapa diri kita sebenarnya..Jadilah diri kita yang sesederhana mungkin dengan memandang 4 sifat pokok Yang terdapat pada Nabi Yaitu Shiddiq, amanah, Tabligh, dan Fatonah. 

Kita Bukanlah seorang yang shiddiq...
Yang selalu benar dalam tutur kata dan perbuatannya...
Kita Bukanlah Seorang yang amanah..
Yang selalu dapat dipercaya oleh siapapun...
Kita Bukanlah seorang yang tabligh...
Yang selalu berdakwah mnyampaikan wahyu Allah...
Dan Kita Juga Bukan seorang yang fatonah..
Yang selalu bijaksana dalam semua sikap atas dasar kecradasannya...

Kita Hanyalah manusia biasa yang kadang benar dan kadang pula salah dalam bertutur kata..
Kita hanyalah manusia biasa yang kadang bisa dipercaya kadang pula khilaf oleh bisikan syaitan yang terkutuk...
Kita hanyalah manusia biasa yang hanya dikala senggang bisa mnyampaikan wahyu allah untuk disebarkan manfaat dari setiap wahyunya...
Kita hanyalah manusia bodoh yang tidak terlalu pintar...namun mngerti dimana kita menempatkan diri...
Kesempurnaan dari sifat - sifat tersebut diatas hanyalah para nabi dan rasul yang memilikinya..
Kita hanyalah mnusia biasa yang punya lupa dan selalu dalam godaan syaitan yang terkutuk

Semoga Sedikit artikel diatas dapat dijadikan sebagai bahan renungan tentang siapakah kita sebenarnya..
sehingga kita sadar tentang apa yang patut kita sombongkan...Karena kita hanyalah mnusia biasa yang jauh dari kesempurnaan.

Cinta Seperti Inilah Yang Aku Mau

Sahabat, ditengah situasi 'segala sesuatu ada harganya..." MASIHKAH KITA MEMILIKI KISAH TULUS TANPA PAMRIH..?
Yuk belajar dari kisah kiriman seorang sahabat ini:

"Pagi itu klinik sangat sibuk. Sekitar jam 9:30 seorang kakek berusia 70-an datang untuk membuka jahitan pada luka di ibu-jarinya.

Saya menyiapkan berkasnya dan memintanya menunggu, sebab semua dokter masih sibuk, & mungkin dia baru dapat ditangani setidaknya 1 jam lagi. Sewaktu menunggu, pria tua itu nampak gelisah, sebentar-sebentar melirik ke jam tangannya.

Saya merasa kasihan. Jadi ketika sedang luang saya sempatkan untuk memeriksa lukanya. Nampaknya cukup baik, sudah kering, dan tinggal membuka jahitan dan memasang perban baru. Pekerjaan yang tidak terlalu sulit, sehingga atas persetujuan dokter, saya putuskan untuk melakukannya sendiri.

Sambil menangani lukanya, saya bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak terburu-buru. Lelaki tua itu menjawab tidak, dia hendak ke rumah jompo untuk makan siang bersama istrinya, seperti yang dilakukannya sehari-hari.

Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak beberapa waktu dan istrinya mengidap penyakit Alzheimer. Lalu saya bertanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat. Dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak 5 tahun terakhir.

Saya sangat terkejut dan berkata, "Bapak masih pergi ke sana setiap hari walaupun istri Bapak tidak kenal lagi?" Dia tersenyum sambil tangannya menepuk tangan saya dan berkata, "Dia memang tidak mengenali saya, tetapi saya masih mengenali dia, kan?" Saya terus menahan air mata sampai kakek itu pergi, tangan saya masih tetap merinding.

Cinta kasih seperti itulah yang sy mau dalam hidupku. Cinta sesungguhnya tidak bersifat fisik atau romantis. Cinta sejati adalah menerima apa adanya yang terjadi saat ini, yang sudah terjadi, yang akan terjadi, dan yang tidak akan pernah terjadi.

Bagi saya pengalaman ini menyampaikan satu pesan penting:

Orang yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki segala sesuatu yang terbaik, melainkan mereka dapat berbuat yang terbaik dengan apa yang mereka miliki".

Diposkan oleh Willyo "Three" Alsyah

Renungan Untuk Manusia Yang Mampu

Ditulis Ulang dari Tulisan : Handi Handoko

Berikut ini adalah sebuah kisah motvasi yang saya unduh dari blog salah satu saudara muslim, semoga makna dari cerita ini bisa membuka hati para sebagian muslim dalam melaksanakan ilmu ikhlas....

Kuhentikan mobil tepat di ujung kandang tempat berjualan hewan Qurban. Saat pintu mobil kubuka, bau tak sedap memenuhi rongga hidungku, dengan spontan aku menutupnya dengan saputangan. Suasana di tempat itu sangat ramai, dari para penjual yang hanya bersarung hingga ibu-ibu berkerudung Majelis Taklim, tidak terkecuali anak-anak yang ikut menemani orang tuanya melihat hewan yang akan di-Qurban-kan pada Idul Adha nanti, sebuah pembelajaran yang cukup baik bagi anak-anak sejak dini tentang pengorbanan Nabi Ibrahim & Nabi Ismail.

Aku masuk dalam kerumunan orang-orang yang sedang bertransaksi memilih hewan yang akan di sembelih saat Qurban nanti. Mataku tertuju pada seekor kambing coklat bertanduk panjang, ukuran badannya besar melebihi kambing-kambing di sekitarnya.

“Berapa harga kambing yang itu pak ?” ujarku menunjukkambing coklat tersebut. coklat tersebut.
“Yang coklat itu yang terbesar pak. Kambing Mega Super 2 juta rupiah tidak kurang,” kata si pedagang berpromosi matanya berkeliling sambil tetap melayani calon pembeli lainnya.
 “Tidak bisa turun pak ?” kataku mencoba bernegosiasi.
“Tidak kurang tidak lebih, sekarang harga-harga serba mahal,” si pedagang bertahan.
“1 juta 500 ribu ya?” aku melakukan penawaran pertama.
“Maaf pak, masih jauh. ” ujarnya cuek.
Aku menimbang-nimbang, apakah akan terus melakukan penawaran terendah berharap si pedagang berubah pendirian dengan menurunkan harganya.
“Oke pak bagaimana kalau 1 juta tujuh 750 ribu?” kataku. “Masih belum nutup pak ” ujarnya tetap cuek.
“Yang sedang mahal kan harga minyak pak. Kenapa kambing ikut naik?” ujarku berdalih mencoba melakukan penawaran termurah.
“Yah bapak, meskipun kambing gak minum minyak. Tapi dia gak bisa datang ke sini sendiri. Tetap saja harus di angkut mobil pak, dan mobil bahan bakarnya bukan rumput,” kata si pedagang meledek.

Dalam hati aku berkata, alot juga pedagang satu ini. Tidak menawarkan harga selain yang sudah di kemukakannya di awal tadi. Pandangan aku alihkan ke kambing lainnya yang lebih kecil dari si coklat. Lumayan bila ada perbedaan harga ratus ribu. Kebetulan dari tempat penjual kambing ini, aku berencana ke toko ban mobil. Mengganti ban belakang yang sudah mulai terlihat halus tusirannya. Kelebihan tersebut bisa untuk menambah budget ban yang harganya kini selangit.

“Kalau yang belang hitam putih itu berapa bang?” kataku kemudian.
“Nah yang itu Super biasa. 1 juta 750 ribu rupiah,” katanya.

Belum sempat aku menawar, di sebelahku berdiri seorang kakek menanyakan harga kambing coklat Mega Super tadi. Meskipun pakaian “korpri” yang ia kenakan lusuh, tetapi wajahnya masih terlihat segar.

“Gagah banget kambing itu. Berapa harganya mas?” katanya kagum.
“2 juta tidak kurang tidak lebih kek,” kata si pedagang setengah malas menjawab setelah melihat penampilan si kakek.
“Weleh larang men regane (mahal benar harganya)?” kata si kakek dalam bahasa Purwokertoan. “Bisa di tawar-kan ya mas?” lanjutnya mencoba negosiasi juga.
“Cari kambing yang lain aja kek,” si pedagang terlihat semakin malas meladeni.
“Ora usah (tidak) mas. Aku arep sing apik lan gagah Qurban taun iki (Aku mau yang terbaik dan gagah untuk Qurban tahun ini).

Duit-e (uangnya) cukup kanggo (untuk) mbayar koq mas,” katanya tetap bersemangat seraya mengeluarkan bungkusan dari saku celananya. Bungkusan dari kain perca yang juga sudah lusuh itu di bukanya, 16 lembar uang 100 ribuan dan 9 lembar uang 50 ribuan dikeluarkan dari dalamnya.

“Iki (ini) 2 juta rupiah mas. Weduse (kambingnya) dianter ke rumah ya mas?” lanjutnya mantap tetapi tetap bersahaja.

Si pedagang kambing kaget, tidak terkecuali aku yang memperhatikannya sejak tadi. Dengan wajah masih ragu tidak percaya si pedagang menerima uang yang disodorkan si kakek, kemudian di hitungnya perlahan lembar demi lembar uang itu.

“Kek, ini ada lebih 50 ribu rupiah,” si pedagang mengeluarkan selembar 50 ribuan.
“Ora ono ongkos kirime tho ?” (Enggak ada ongkos kirimnya ya?) si kakek seakan tahu uang yang diberikannya berlebih.
“2 juta sudah termasuk ongkos kirim,” si pedagang yang cukup jujur memberikan 50 ribu ke kakek. “Mau di antar ke mana mbah?” (tiba-tiba panggilan kakek berubah menjadi mbah).
“Alhamdulillah, lewih (lebih) 50 ribu iso di tabung neh (bisa ditabung lagi),” kata si kakek sambil menerimanya. “Tulung anterke ning deso cedak kono yo (tolong antar ke desa dekat itu ya), sak sampene ning mburine (sesampainya di belakang) Masjid Baiturrohman, takon ae umahe (tanya saja rumahnya) mbah Sutrimo pensiunan pegawe Pemda Pasir Mukti. InsyaAllah bocah-bocah podo ngerti (InsyaAllah anak-anak sudah tahu).”

Setelah selesai bertransaksi dan membayar apa yang telah di sepakatinya, si kakek berjalan ke arah sebuah sepeda tuayang disandarkan pada sebatang pohon pisang, tidak jauh dari X-Trail milikku. Perlahan di angkat dari sandaran, kemudian dengan sigap di kayuhnya tetap dengan semangat. Entah perasaan apa lagi yang dapat kurasakan saat itu, semuanya berbalik ke arah berlawanan dalam pandanganku.Kakek tua pensiunan pegawai Pemda yang hanya berkendara sepeda engkol, sanggup membeli hewan Qurban yang terbaik untuk dirinya. Aku tidak tahu persis berapa uang pensiunan PNS yang diterima setiap bulan oleh si kakek. Yang aku tahu, di sekitar masjid Baiturrohman tidak ada rumah yang berdiri dengan mewah, rata-rata penduduk sekitar desa Pasir Muktihanya petani dan para pensiunan pegawai rendahan.

Yang pasti secara materi, sang kakek sangatlah jauh di banding penghasilanku sebagai Manajer perusahaan swasta asing. Yang sanggup membeli rumah di kawasan cukup bergengsi. Yang sanggup membeli kendaraan roda empat yang harga ban-nya saja cukup membeli seekor kambing Mega Super. Yang sanggup mempunyai hobby berkendara moge (motor gede) dan memilikinya. Yang sanggup mengkoleksi “raket” hanya untuk olah-raga seminggu sekali.Yang sanggup juga membeli hewan Qurban dua ekor sapi sekaligus. Tapi apa yang aku pikirkan ? Aku hanya hendakmembeli hewan Qurban yang harganya bisa ditekan semurah mungkin, tidak lebih dari service rutin mobil X-Trail (jauh dibawah kemampuanku), kendaranku didunia fana ini.

Dari sedikit cerita diatas dapat disimpulkan, bahwa ilmu ikhlas memang sangatlah sulit dilaksanakan apabila qta tidak benar2 cinta pada Allah...Qta mampu membeli Brang2 duniawi tapi berpikir seribu Kali untuk urusan Akhirat...

Ya Allah, Engkau yang Maha Membolak-balikan hati manusia balikkan hati hambaMu yang tak pernah berSyukur ini ke arah orang yang pandai menSyukuri nikmatMu.

Jumat, 14 Oktober 2011

Ketika Diam Menjaga Lidah Untuk Berbicara

Lidah adalah
salah satu kenikmatan yang besar yang dianugerahkan Allah kepada hambaNya,
padanya terdapat kebaikan yang banyak dan kemanfaatan yang luas bagi siapa yang
menjaganya dengan baik dan mempergunakannya sebagaimana diharapkan syari’at.
Dan padanya pula terdapat kejelekan yang banyak dan bahaya yang besar bagi
siapa yang meremehkannya (membiarkannya) lalu digunakannya pada jalan atau
tempat yang tidak semestinya.
"Ketahuilah bahwa bahaya lidah sangat besar dan tidak ada orang yang bisa selamat darinya kecuali dengan diam. Oleh sebab itu, Pembuat syari'at memuji dan menganjurkan diam. Nabi saw bersabda : Siapa yang diam, pasti selamat." (Diriwayatkan oleh Tirmidzi)
Uqbah bin Amir berkata : " Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah jalan keselamatan?' Nabi saw menjawab : "Tahanlah lidahmu, perluaslah rumahmu dan tangisilah kesalahanmu" (HR Tirmidzi)
Semoga dari uraian hadits2 diatas membuat kita semua semakin berhati-hati dalam berkata
dan tiada berkata melainkan hanya yang benar2 bermanfaat dan maslahat 
serta jauh dari menyakiti saudara kita yang lain.
Mari kita berlindung kepada ALLAh Zat yang Maha Besar dan Agung, supaya Ia melindungi kita dari keburukan lisan kita. Amiin

“Diam adalah perhiasan bagi orang yang berilmu dan penutup bagi orang yang bodoh”

Rabu, 12 Oktober 2011

Indahnya Cinta

Indahnya cinta jika dua insan saling mengerti dan saling percaya...

Indahnya cinta jika dua insan saling terbuka dan memahami...
Indahnya cinta jika dua insan saling bahagia jika saling mengingatkan...

dan indahnya cinta, jika kita saling mencintai karena Allah swt...

Tak ada yg tak mungkin di dunia ini asal kita mau terus berdoa..beriktiar..dan berusaha...sebuah pertemuan selalu ada perpisahan...tapi bukan sebuah perpisahan semu yang kita inginkan..tetapi perpisahan abadi ketika Allah swt memanggil salah satu dari kita..

Tak perlu ragu dan gusar tentang cinta..Dan Tak usah mnyesali sebuah pertemuan...
Mungkin Allah Swt menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.

~~ Tetap tersenyum dan yakinlah Allah Swt ada dSekitar kita...:) ~~

Selasa, 11 Oktober 2011

Tempat Tempat Ziarah di Sekitar Madinah

Madinah atau Madinah Al Munawwarah: مدينة رسول الله atau المدينه, (juga Madinat Rasul Allah, Madīnah an-Nabī) adalah kota utama di Arab Saudi. Merupakan kota yang ramai diziarahi atau dikunjungi oleh kaum Muslimin. Disana terdapat Masjid Nabawi yang memiliki pahala dan keutamaan bagi kaum Muslimin. Dalam Sebuah Hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa :”Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) memiliki pahala 10000x dan Shalat di Masjidil Haram (Mekkah) memiliki pahala 100000x” Kota ini dewasa ini memiliki penduduk sekitar 600.000 jiwa. Bagi umat Muslim kota ini dianggap sebagai kota suci kedua. Pada zaman Nabi Muhammad SAW, kota ini menjadi pusat dakwah, pengajaran dan pemerintahan Islam. Dari kota ini Islam lalu menyebar ke seluruh jazirah Arabia dan lalu ke seluruh dunia.Madinah Al Munawwarah Adalah kota suci kedua umat Islam. Di tempat inilah panutan umat Islam, Nabi Muhammad SAW dimakamkan di Masjid Nabawi. Tempat ini sebenarnya tidak masuk ke dalam ritual ibadah haji, namun jamaah haji dari seluruh dunia biasanya menyempatkan diri berkunjung ke kota yang letaknya kurang lebih 330 km (450 km melalui transportasi darat) utara Makkah ini untuk berziarah dan melaksanakan salat di masjidnya Nabi. Beberapa tempat ziarah yang biasanya dikunjungi antara lain :
1. MASJID NABAWI
Waktu Rasulullah SAW masuk Madinah, kaum Anshar mengelu-elukan beliau serta menawarkan rumah untuk beristirahat. Namun Rasulullah SAW menjawab dengan bijaksana : “Biarkanlah unta ini jalan, karena ia diperintah Allah”. Setelah sampai di hadapan rumah Abu Ayyub Al Ansari, unta tersebut berhenti, kemudian beliau dipersilahkan oleh Abu Ayyub Al Ansari tinggal di rumahnya. Setelah beberapa bulan di rumah Abu Ayyub Al Ansari, Nabi mendirikan masjid di atas sebidang tanah yang sebagian milik As’ad bin Zurrah diserahkan sebagai wakaf. Sebagian lagi milik anak yatim Sahal dan Suhail anak Amir Bin Amarah dibawah asuhan Mu’adz bin Atrah, waktu membangun masjid Nabi meletakkan batu pertama selanjutnya kedua, ketiga, keempat dan kelima masing-masing oleh sahabat Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali. Kemudian dikerjakan dengan gotong royong sampai selesai. Pagarnya dari batu tanah (setinggi +/- 2m). Tiang-tiangnya dari batang kurma, atap dari pelepah daun kurma, halaman ditutup dengan batu-batu kecil, kiblat menghadap Baitul Maqdis, karena waktu itu perintah Allah untuk menghadap Ka’bah belum turun. Pintunya tiga buah yaitu pintu kanan, pintu kiri dan pintu belakang. Panjang masjid 70 hasta, lebar 60 hasta. Dengan demikian masjid itu sederhana sekali tanpa hiasan, tanpa tikar dan untuk penerangan waktu malam hari digunakan pelepah kurma yang kering dan dibakar. Masjid tersebut dibuat tahun ke 1 Hijriyah. Di sisi timur masjid dibangun tempat kediaman Nabi dan keluarganya yang kemudian jadi tempat pemakamannya. 

Di Dalam Masjid Nabawi terletak Tiang-tiang yang Bersejarah (Ustuwanah) yang terdiri dari :
  • Tiang/Ustuwanah Aisyah, Berada di tengah-tengah Raudhah sebelah barat makam Nabi. Nabi pernah mengimami shalat jamaah +/- 3 bulan di tempat ini setelah peralihan kiblat dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram Makkah.
  • Tiang Al Wufud, Dikenal juga dengan nama tiang Abi Lubabah dan tiang Attaubah karena sahabat tersebut pernah merasa berdosa sehubungan dengan kesalahan yang diperbuatnya dalam memberi hukum bagi Yahudi Bani Nadzir yang tertahan. Abi Lubabah datang ke tiang tersebut dan mengikat dirinya di tiang itu dan berjanji tidak akan melepaskan dirinya kecuali Allah telah menerima taubatnya. Keadaannya itu dipertahankan sampai turunnya ayat (An Nisa 65-67) yang menjelaskan bahwa taubatnya telah diterima dan Rasulullah sendiri yang datang melepaskannya.
  • Tiang Al Muhlakah, Dikatakan demikian karena Rasulullah suatu waktu melihat dahak/kotoran melekat di tiang itu, maka Rasulullah memerintahkan seorang sahabat untuk membersihkannya, dan sahabat bahkan memberikan minyak wangi pada tempat tersebut dengan minyak huluk. Dan Nabi merasa gembira karena perbuatan sahabat tersebut dan ini merupakan minyak wangi pertama (benda pertama yang diberi minyak wangi) di Masjid Nabawi.
  • Tiang As Sarir, Berada di tempat I’tikaf Nabi di sebelah timur Ustuwanah At Taubah, dinamakan demikian karena dahulu di sini ada tempat tidur Nabi terbuat dari anyaman daun kurma dan pelepahnya.
  • Tiang Al Haris / Al Muhris, Tiang ini terletak di sebelah utara tiang Attaubah, dinamakan tiang Al Haris atau tiang pelayan, karena Sayyidina Ali bin Abi Thalib selalu menanti panggilan Rasulullah dalam membantu kepentingan dan perintah Rasulullah di tiang ini, dengan itu pulalah tiang ini dikenal pula dengan nama tiang Ali bin Abi Thalib.
Sedangkan Mihrab atau dengan kata lain berarti Ruang kecil tempat imam berdiri pada waktu sholat berjamaah, awal terbentuknya Masjid Nabawi mula-mula tanpa Mihrab. Mihrab pertama dibangun tanggal 15 Sya’ban tahun ke 2 H setelah Rasulullah SAW menerima perintah memindahkan arah kiblat dari Baitul Maqdis di Yerussalem ke Masjidil Haram Makkah. Mihrab yang sekarang ini, seluruhnya ada 5 buah, yaitu :
  • Mihrab Nabawi, di sebelah timur mimbar. Tempat ini mula-mula dipakai untuk imam waktu beliau memimpin shalat. Mihrab ini hadiah dari Al-Asyraf Qait Bey dari Mesir.
  • Mihrab Sulaiman di sebelah kiri mimbar bentuknya sama dengan bentuk mihrab nabawi. Ini dibangun pada tahun 938 H merupakan hadiah dari Sultan bin Salim dari Turki.
  • Mihrab Usmany, terletak di tengah-tengah dinding arah kiblat yang sekarang digunakan imam memimpin shalat berjamaah.
  • Mihrab Tahajjud, di sebelah utara jendela makam Rasulullah. Bentuknya lebih kecil dari Mihrab Nabawi maupun Mihrab Sulaiman. Di tempat ini Rasulullah sering melakukan shalat Tahajjud, dan mihrab ini mengalami perubahan pada zaman Sultan Abdul Majid.
  • Mihrab Al Majidi, di sebelah utara Dakkatul Agawat, jaraknya lebih kurang 4 meter. Dakkatul Agawat itu tempatnya agak meninggi antara Mihrab Tahajjud dan Mihrab Al Majidi, panjangnya 12 m, dan tingginya 0,5 m. Di tempat ini dahulu tempat berkumpulnya fakir miskin ahlus sufah.
2. MAKAM RASULULLAH SAW.
Makam Nabi Muhammad SAW dahulu dinamakan Masqurah. Setelah masjid itu diperluas, makam ini termasuk di dalam bangunan masjid. Makam (pusara) Rasullullah SAW terletak di sebelah Timur Masjid Nabawi. Di tempat ini dahulu terdapat dua rumah, yaitu rumah Rasulullah SAW bersama Aisyah dan rumah Ali dengan Fatimah.
Sejak Rasulullah SAW wafat pada tahun 11 H (632 M), rumah Rasullullah `SAW terbagi dua.Bagian arah kiblat (Selatan) utk makam Rasulullah SAW dan bagian Utara utk tempat tinggal Aisyah.
Sejak tahun 678 H. (1279 M) di atasnya dipasang Kubah Hijau (Green Dome). Dan sampai sekarang Kubah Hijau tsb tetap ada. Jadi tepat di bawah Kubah Hijau itulah jasad Rasullullah SAW dimakamkan. Di situ juga dimakamkan kedua sahabat , Abu Bakar (Khalifah Pertama) dan Umar (Khalifah Kedua) yang dimakamkan di bawah kubah, berdampingan dengan makam Rasulullah SAW.
Pada bangunan ini terdapat empat buah pintu :
  • Pintu sebelah kiblat dinamai pintu At Taubah.
  • Pintu sebelah timur dinamai pintu Fatimah.
  • Pintu sebelah utara dinamai pintu Tahajjud.
  • Pintu sebelah barat ke Raudhah (sudah ditutup).
3. RAUDAH
Raudhah adalah suatu tempat di dalam Masjid Nabawi yang letaknya ditandai tiang-tiang putih, berada di antara rumah Nabi (sekarang makam Rasulullah SAW) sampai mimbar. Luas Raudhah dari arah timur ke barat sepanjang 22 m dan dari utara ke selatan 15 m. Raudhah adalah tempat yang makbul untuk berdo’a.
Sabda Rasulullah SAW :
“Antara rumahku dengan mimbarku adalah Raudhah (taman) di antara taman-taman surga.” (Diriwayatkan 5 orang ahli hadits).
4. MAKAM BAQI`
Baqi’ adalah tanah kuburan untuk penduduk sejak zaman Jahiliyah sampai sekarang. Jamaah haji yang meninggal di Madinah dimakamkan di Baqi’ letaknya di sebelah timur dari Masjid Nabawi. Di situ dimakamkan Utsman bi Affan r.a, (khalifah III) dan para istri Nabi, yaitu Siti Aisyah r.a, Ummi Salamah, Juwairiyah, Zainab, Hafsah binti Umar bin Khattab dan Mariyah Al Qibtiyah r.a.
Putera dan puteri Rasulullah diantaranya Ibrahim, Siti Fatimah, Zainab binti Ummu Kulsum. Demikian pula Ruqayya Halimatus Sa’diyah ibu susu Rasulullah SAW.
Sahabat yang mula-mula dimakamkan di Baqi’ ialah Abu Umamah, Hasan bin Maz’un dari golongan muhajirin. Dikenal dengan nama Baqi’ Al Gorqod karena di sini dahulu kala tumbuh pohon-pohon Gorqod (gerumbul-gerumbul pohon, Gorqod = sejenis pohon-pohon yang berdaun kecil).
Di Baqi’ ini Rasulullah membaca salam / do’a sebagai berikut :
“Mudah-mudahan sejahtera atas kamu sekalian wahai (penghuni) tempat kaum yang beriman! Apa yang dijanjikan kepadamu yang masih ditangguhkan besok itu, pasti akan datang kepadamu, dan kami Insya Allah akan menyusulmu. Ya Tuhan! Ampunilah ahli Baqi’ Al-Gorqod. (H.R. Muslim)
5.MASJID QUBA
Masjid Quba adalah sebuah masjid yang terletak di daerah Quba. Quba itu sendiri terletak +/- 5 km sebelah barat daya Madinah. Waktu Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madinah, orang-orang pertama yang menyongsong kedatangan Rasulullah SAW adalah penduduk Quba. Karena orang-orang Quba dan Madinah belum mengenal Nabi, maka tatkala Nabi bersama pengiring tunggalnya yaitu Abu Bakar Assiddiq datang dengan pakaian yang sama-sama putih, mereka ragu-ragu mana yang Nabi. 
Hal ini menarik perhatian Abu Bakar untuk menghilangkan keragu-raguan mereka, maka Abu Bakar memegang selendangnya dan dilindungkan di atas kepala Nabi. Dengan demikian maka para penjemput mengerti yang mana Nabi. Kedatangan Nabi di Quba pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun 13 kenabiannya atau tahun 53 dari kelahiran beliau. Menurut keterangan Mahmud Pasya Al Falaki, seorang ulama ahli falak terkenal di Mesir, bahwa hari kedatangan Nabi di Quba adalah bertepatan dengan tanggal 20 September 622 M. Dan pada waktu itu di Quba beliau menempati rumah Kalsum bin Hadam dari Kabilah Amir bin Auf. 
Di Quba inilah beliau mendirikan Masjid di atas sebidang tanah milik Kalsum bin Hadam. Batu pertama diletakkan oleh Nabi sendiri, kemudian berturut-turut diletakkan oleh Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali bin Abi Thalib. Selanjutnya dikerjakan oleh sahabat Muhajirin dan Anshar sampai selesai. Masjid Quba adalah masjid yang pertama-tama didirikan oleh Nabi Muhammad SAW dan masjid ini dibangun oleh Nabi Muhammad SAW 2 kali, pertama ketika kiblatnya menghadap Baitul Maqdis dan kedua ketika kiblatnya menghadap Baitullah.
Dalam membangun masjid ini beliau dibantu Malaikat Jibril yang memberi petunjuk kiblat masjid tersebut. Di masjid ini pula pertama kali diadakan shalat berjamaah secara terang-terangan. Letak Masjid Quba saat ini berada di sudut perempatan jalan tidak jauh dari jalan baru yang menghubungkan Madinah-Mekkah-Jeddah.

“Setiap hari Sabtu Rasulullah SAW mendatangi Masjid Quba berkendaraan atau berjalan kaki dan beliau shalat sunnat dua rakaat di dalamnya. 
Rasulullah SAW memberikan dorongan/menganjurkan datang ke Masjid Quba seraya berkata : " Siapa saja yang bersuci (membersihkan diri dari najis dan hadats) di rumahnya, kemudian datang ke Masjid Quba dan shalat di dalamnya, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala umrah. (Hadits riwayat Ahmad Nasa’I, Ibnu Majah, Hakim dan dia berkata sanadnya sahih.)"
6. JABAL UHUD ( BUKIT UHUD )
Jabal Uhud adalah nama sebuah bukit terbesar di Madinah. Letaknya +/- 5 km dari pusat kota Madinah, berada di pinggir jalan lama Madinah-Makkah. Mulai tahun 1984 perjalanan haji dari Makkah ke Madinah atau dari Madinah ke Jeddah tidak melalui jalan lama tersebut, melainkan melalui jalan baru yang tidak melewati pinggir Jabal Uhud. Di lembah bukit ini pernah terjadi perang dahsyat antara kaum muslimin sebanyak 700 orang melawan kaum musyrikin Makkah sebanyak 3000 orang. Dalam pertempuran tersebut yang gugur sampai 70 orang syuhada, antara lain Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW. Perang Uhud terjadi pada tahun ke-3 H. Waktu kaum musyrikin Makkah sampai di perbatasan Madinah, umat Islam mengadakan musyawarah bersama para sahabat yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW. Banyak para sahabat mengusulkan agar umat Islam menyongsong kedatangan musuh di luar kota Madinah. Usul ini akhirnya disetujui oleh Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW menempatkan beberapa orang pemanah di atas gunung Uhud, dibawah pimpinan Mash’ab bin Umair untuk mengadakan serangan-serangan bilamana kaum musyrikin mulai menggempur kedudukan umat Islam. Dalam perang yang dahsyat tersebut umat Islam mendapat kemenangan yang gemilang sehingga kaum musyrikin lari pontang-panting. Pemanah umat Islam yang berada di atas gunung Uhud, setelah melihat barang-barang yang ditinggalkan oleh musuh, ada beberapa yang meninggalkan pos untuk turut mengambil barang-barang tersebut, padahal Nabi telah menginstruksikan agar tidak meninggalkan pos meski apapun yang terjadi. Adanya pengosongan pos oleh pemanah tersebut digunakan oleh Khalid bin Walid (sebelum masuk Islam) seorang ahli strategi yang meminpin tentara berkuda, menggerakkan tentaranya kembali guna menyerang sehingga umat Islam mengalami kekalahan yang tidak sedikit yaitu sampai 70 orang sahabat gugur sebagai syuhada. Dalam perang ini Hindun binti ‘Utbah mengupah Wahsyi Alhabsyi, budak Zubair, untuk membunuh Hamzah, karena ayah Hindun dibunuh oleh Hamzah dalam perang Badar. Begitu pula Zubair bin Mut’im berjanji kepada Wahsyi akan memerdekakannya setelah ia membunuh paman Zubair dalam perang Badar. Nabi Muhammad SAW sendiri dalam peperangan tersebut mendapat luka-luka. Para sahabat-sahabatnya yang menjadi perisai Nabi Muhammad SAW gugur karena badannya penuh dengan anak panah. Setelah perang usai kaum musyrikin mengundurkan diri kembali ke Mekkah, maka nabi Muhammad SAW memerintahkan agar mereka yang gugur dimakamkan ditempat mereka roboh, sehingga ada satu liang kubur berisi beberapa syuhada, kuburan Uhud waktu sekarang dikelilingi tembok.
a. Salam kepada Sayyidina Hamzah r.a. di Uhud
“Mudah-mudahan sejahtera atas kamu wahai paman Nabi Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthalib. Assalaamu’alaika wahai singa Allah dan singa Rasulullah. Assalaamu’alaika wahai penghulu syuhada.”
b. Salam kepada para syuhada di Uhud
“Mudah-mudahan sejahtera atas kamu wahai para syuhada Uhud, ya Allah, berilah mereka semua ganjaran karena Islam dan para pemeluknya dengan semulia-mulia ganjaran dan angkat tinggilah derajat mereka dengan keagungan-Mu dan kemurahan-Mu, wahai Tuhan yang Maha Pemurah dari segenap pemurah.
7. MASJID QIBLATAIN
Masjid tersebut mula-mula dikenal dengan nama masjid Bani Salamah, karena masjid ini dibangun di atas bekas rumah Bani Salamah. Letaknya di tepi jalan menuju kampus Universitas Madinah di dekat Istana Raja ke jurusan Wadi Aqiq. Pada permulaan Islam, orang melakukan shalat dengan menghadap kiblat ke arah Baitul Maqdis di Yerussalem/Palestina. Pada tahun ke 2 Hijriyah hari Senin bulan Rajab waktu dhuhur di masjid Salamah ini, tiba-tiba turunlah wahyu surat Al Baqarah ayat 144. Dalam shalat tersebut mula-mula Rasulullah SAW menghadap ke arah masjidil Aqsa tetapi setelah turun ayat tersebut di atas, beliau menghentikan sementara, kemudian meneruskan shalat dengan memindahkan arah kiblat menghadap ke Masjidil Haram. Dengan terjadinya peristiwa tersebut maka akhirnya masjid ini diberi nama Masjid Qiblatain yang berarti masjid berkiblat dua.

Sekian Ulasan Saya,
tentang tempat tempat ziarah di Madinah Al Munawwarah..Selanjutnya akan dibahas tempat2 ziarah dMakkah Al-Mukarramah...Wassalamualaikum -Syaiful Azis