Sabtu, 08 Oktober 2011

Filosofi Menangis

Ketika manusia dilahirkan dari perut ibunya, tindakan pertama yang dilakukanya adalah menangis. Ini adalah satu aktivitas yang sangat penting baik bagi bayi maupun bagi keluarga yang sedang menerima kehadiran anggota baru keluarganya. Menangis selanjutnya menjadi aktivitas rutin si anak jika ia membutuhka sesuatu. Manangis adalah satu-satunya cara bayi untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang berada disekitarnya. Ketika ia merasa tidak nyaman karena ompolnya, ia akan menangis sejadi-jadimya agar si ibu mendatanginya dengan penuh cinta dan membersihkan kotoran yang ada dalam popoknya.

Seiring berjalanya waktu si bayi sudah bisa berdiri dan berkomunikasi. Namun apakah potensi menangis sudah hilang? Tidak. Ia masih menyimpanya. Dan akan menggunakanya ketika sensor ketidaknyamanan anak tersebut berkedip. Ketika terjatuh, atau diniaya orang yang lebih besar, ia akan melakukan itu. Namun pengendalianya sudah teratur. Ia tidak akan menangis sebagaimana ia dahulu waktu bayi. Ia akan menangis jika memang sudah tak ada lagi jalan lain untuk meluapkan kesedihan dan kejengkelanya dalam hal-hal tertentu.

Lebih dari itu, menangis akan menjadi sebuah senjata yang luar biasa bagi kaum hawa dalam menaklukkan pasanganya. Namun ini adalah bahasan lain tentang the power of women tears.

Manusia dewasa hanya akan menangis ketika emosional terdalamnya tersentuh. Perubahan perilaku ini tidak hanya dipengaruhi oleh umur dan kedewasaanya, namun lebih pada kemapuannya untuk menganalisa masalah dengan membedakan antara emosional yang menuntut meneteskan air mata dengan yang tidak.

Namun diantara tangisan yang paling bermakna adalah tangisan sebagai rekasi terhadap kejadian yang menimpa orang lain disekitarnya. Disinilah, air mata menjadi berharga. Karena air mata tidak dikeluarkan untuk dirinya; Bukan karena dirinya terancam atau merasakan kepiluan emosional. Namun tangisan dan air mata ini ditujukan untuk orang lain yang ada disekitarnya sebagai cara dia untuk meluapkan rasa kasih pada kaum lemah dan perlawanan terhadap ketidakadilan dan penindasan yang sedang dilihatnya.

Ketika melihat seseorang disiksa atau dizalimi, dikedalaman hati manusia akan terasa pedih, hati terasa penuh, dada terasa sesak dan air mata menggenang di pelupuk mata. Inilah tangisan yang menggugah hati, dan menimbulkan efek positif. Efek positif yang dimaksud adalah kesadaran akan hakikat manusia yang senantiasa membenci kejahatan dan membela yang lemah. Tanpa tangisan, manusia tak lebih dari sekawanan binatang yang biasa-biasa saja ketika melihat kawannya diterkam dan dimakan oleh predator lain.

Mengeluarkan Air Mata Dalam Pandangan Islam :
Nabi Ayyub as menangis sampai buta matanya hanya karena ditinggal anaknya, padahal ia tahu bahwa anaknya masih hidup. Namun adakah manusia yang mengaku umat nabi saw kemudian acuh dengan penganiayaan yang dilakukan terhadap cucu nabinya? Sudah pasti, manusia itu sudah menukar harga dirinya sebagai manusia dengan sesuatu yang jauh lebih rendah dan hina. 
Sosok lain adalah Umar “Al Farouq” bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, khalifah Rasulullah yang kedua. Beliau terkenal sangat tegas terhadap kedzaliman, dan mampu membuat kecut perut musuh-musuh Islam berbentuk kekuatan super power sekalipun, seumpama Romawi dan Parsi. Namun dibalik keperkasaan dan tubuh kekar yang beliau miliki, ternyata beliau sangat mudah menangis sampai mengguguk-guguk bila berdiri sholat menghadap Tuhannya, atau saat berdzikir menyebut dan mengingat asma Tuhannya. Padahal Nabi dalam hadits Bukhari Muslim mengatakan bahwa syaitan tidak akan berani berpapasan dengan Umar bin Khattab!

Tegasnya, sekali lagi, menangis bukanlah tanda kelemahan jiwa seorang hamba yang menyebabkan seseorang dapat jatuh ke jurang kehinaan, namun justru sikap terpuji yang mesti wujud pada diri setiap hamba Allah yang senantiasa berdiri pada dua tonggak kehidupan yang sangat penting; khouf (rasa takut)dan roja’ (rasa harap).

Berikut beberapa ayat al-quran yang menerangkan tentang menangis dalam ibadah :
Surat Al Isra: 109

“Dan mereka bersujud sambil menangis dan maka bertambahlah atas mereka perasaan khusyu’”
Surat Maryam: 58
“…apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.”

Rasul berpesan: “Mata yang beku yang tidak mampu menangis adalah karena hati orang itu keras, dan hati yang keras adalah karena menumpuknya dosa yang telah diperbuat. Banyaknya dosa yang dibuat seseorang adalah karena orang tersebut lupa mati, sedangkan lupa mati datang akibat panjangnya angan-angan. Panjang angan-angan muncul karena terlalu cinta pada dunia, sedangkan terlalu mencintai dunia adalah pangkal segala perbuatan dosa.”


Manfaat Menagis dari Segi Medis :

Kelamaan menangis memang bisa membuat mata merah dan bengkak. Namun dibalik itu, menangis atau mengeluarkan air mata ternyata bisa jadi obat mujarab yang berguna bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Apa saja?

Dikutip dari Beliefnet, ini dia enam manfaat air mata yang bisa Anda dapatkan setelah menangis atau mengeluarkan air mata.

1. Membantu penglihatan 
Air mata ternyata membantu penglihatan seseorang, jadi bukan hanya mata itu sendiri. Cairan yang keluar dari mata dapat mencegah dehidrasi pada membran mata yang bisa membuat penglihatan menjadi kabur.
2. Membunuh bakteri 
Tak perlu obat tetes mata, cukup air mata yang berfungsi sebagai antibakteri alami. Di dalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90-95 persen bakteri-bakteri yang tertinggal dari keyboard komputer, pegangan tangga, bersin dan tempat-tempat yang mengandung bakteri, hanya dalam 5 menit.
3. Meningkatkan mood 
Seseorang yang menangis bisa menurunkan level depresi dengan menangis, moodseseorang akan terangkat kembali. Air mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena emosi mengandung 24 persen protein albumin yang berguna dalam meregulasi sistem metabolisme tubuh dibanding air mata yang dihasilkan dari iritasi mata.
4. Mengeluarkan racun 
Seorang ahli biokimia, William Frey telah melakukan beberapa studi tentang air mata dan menemukan bahwa air mata yang keluar dari hasil menangis karena emosional ternyata mengandung racun. Tapi jangan salah, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa ia membawa racun dari dalam tubuh dan mengeluarkannya lewat air mata.
5. Mengurangi stres 
Bagaimana menangis bisa mengurangi stres? Air mata ternyata juga mengeluarkan hormon stres yang terdapat dalam tubuh yaitu endorphin leucine-enkaphalin dan prolactin. Selain menurunkan level stres, air mata juga membantu melawan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh stres seperti tekanan darah tinggi.
6. Melegakan perasaan 
Semua orang rasanya merasa demikian. Meskipun Anda didera berbagai macam masalah dan cobaan, namun setelah menangis biasanya akan muncul perasaan lega. Setelah menangis, sistem limbik, otak dan jantung akan menjadi lancar, dan hal itu membuat seseorang merasa lebih baik dan lega.

0 komentar:

Posting Komentar